Di sebuah kota kecil yang selalu hujan setiap sore, ada sebuah gerobak martabak sederhana bernama "Martabak Rindu". Gerobak itu tidak mencolok, hanya papan kayu tua yang dihias lampu kelap-kelip dan aroma margarin yang meleleh di atas loyang panas.
Gerobak martabak sederhana itu pun berkembang menjadi lebih modern dan lebih siap untuk menjual martabak yang lebih baik.
Seiring perkembangan waktu, martabak rindu mulai membuat inovasi aneka rasa dan jenis martabak untuk semua kalangan.
Martabak rindu tidak kalah dengan perubahan seperti digitalisasi, contoh nya dengan pengiklanan lewat sosial media dan bisa pesan via online dengan demikian semua bisa merasakan kelezatan martabak rindu dimanapun dan kapan pun.